Mengelola Emosi
Manusia memiliki perasaan yang kuat untuk membantu dirinya menghadapi berbagai situasi. Perasaan ini dikenal dengan sebutan emosi. Perasaan senang, sedih, sayang, marah, dan takut merupakan bentuk dari emosi. Emosi yang dikelola dengan baik, akan memberikan kesempatan dan kemampuan yang lebih untuk sukses dan bertahan di kehidupan.
Emosi perlu dikelola karena memiliki dua sisi berlawanan. Terdapat emosi yang positif dan negatif. Emosi bersifat negatif ketika berdampak negatif bagi diri sendiri maupun orang sekitar. Amarah merupakan emosi negatif yang memiliki energi yang paling kuat. Energi yang kuat apabila dikelola dengan baik hasilnya akan baik pula.
Margaret Sanger merupakan pelopor Keluarga Berencana. Dia terlahir di keluarga besar. Ia melihat bagaimana sang ibu lelah secara fisik dan emosi ketika mengurus dirinya beserta saudaranya. Sebagai seorang perawat ia pula melihat bagaimana kesehatan para ibu yang menurun karena melahirkan banyak anak. Kondisi ini membuat ia marah pada keadaan. Amarah yang muncul ia alihkan dengan membangun klinik keluarga berencana. Banyak artikel-artikel tentang keluarga berencana dia terbitkan untuk mengubah perilaku hidup masyarakat.
Proses pengalihan emosi negatif menciptakan perubahan yang baik. Tidak hanya amarah, rasa takut pun bisa dikelola dengan suatu cara. Rasa takut bisa menyebabkan kita berhenti berusaha bahkan stress. Cobalah merencanakan sesuatu dengan matang. Berlatih dengan tekun dan benar. Konsentrasi tenaga, pikiran dan emosi untuk berjuang meraih apa yang diinginkan. Mengalihkan perhatian kepada bentuk dan tindakan nyata. Hal itu dapat mengubah rasa takut perlahan menghilang.
Cristopher reeve memiliki emosi negatif. Dia mengatasi emosi negatif dengan antusiasme, optimisme dan ambisi. Selalu bangkit dari kondisi sulit. Fokus pada kemampuan yang masih dimilikinya dan tetap berprestasi. Menumbuhkan kecintaan pada apapun yang anda kerjakan. Pastikan bidang pekerjaan menyenangkan menjadi pilihan ketika mencari kerja.
Strategi lain yang dapat dicoba yaitu selalu memiliki cara pandang positif akan sesuatu. Fokus perhatian, tenaga, dan pikiran pada hal-hal yang masih bisa dikerjakan dan tingkatkan. Jangan habiskan pada hal-hal yang tidak bisa lagi dilakukan seperti; membaca, berpikir, berpendapat, atau berkomunikasi dengan lisan. Arahkan pandangan melampaui kondisi sulit yang sedang dihadapi. Carilah hikmah dari kondisi sulit. Cari dukungan untuk mengatasi kondisi sulit tersebut.
Komentar
Posting Komentar